Cilacap, Kompas - Sejumlah ruas jalan di jalur selatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, hingga Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, rusak parah. Bahkan, ruas jalan Cimanggu di Kabupaten Cilacap, yang dibangun setahun lalu, sepanjang 7 kilometer mengalami hal serupa.
Berdasarkan hasil pengamatan Kompas, Rabu (10/3), jalan bergelombang mendominasi sejumlah ruas di Kecamatan Lumbir. Gelombang jalan cukup tinggi sehingga permukaan jalan menjadi miring. Sejumlah kendaraan harus berhati-hati melintasi kawasan tersebut, sedangkan truk mau tidak mau harus menghindarinya agar tidak terguling.
Selain bergelombang, ada pula jalan yang berlubang. Hal itu dijumpai hampir di setiap ruas jalan. Beberapa di antaranya merupakan lubang yang sudah ditambal aspal, tetapi rusak kembali.
Kerusakan jalan cukup parah terdapat di sekitar Cimanggu. Salah satunya di ruas jalan yang dekat dengan perkebunan bibit Perum Perhutani. Ruas jalan tersebut dibanjiri lumpur yang berasal dari kebun bibit, persis seperti musim hujan tahun lalu.
Alat berat
Kemarin sejumlah alat berat memang memadati beberapa ruas jalan Cimanggu yang baru dibangun setahun lalu itu. Alat- alat berat itu rencananya akan digunakan untuk memperbaiki permukaan jalan yang rusak dan yang berlubang.
Menurut Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Cilacap Priyono, PT Karisma selaku kontraktor pembangunan jalan Cimanggu saat ini sedang memberikan perawatan jalan pada ruas jalan yang baru dibangun tersebut. Perawatan akan dilaksanakan selama setahun dan biayanya dari perusahaan itu sendiri sebagai garansi pembangunan jalan.
Untuk ruas jalan Cimanggu di dekat kebun bibit Perum Perhutani, lanjutnya, tahun ini rencananya akan diberi gorong-gorong sebagai tempat menyalurkan arus lumpur dari kebun tersebut. ”Pembangunan gorong- gorong itu dilaksanakan tahun ini juga,” kata Priyono.
Mengenai ruas jalan Lumbir yang juga rusak, Priyono mengatakan, dibutuhkan perbaikan secara menyeluruh karena jalan itu belum pernah dilapis kembali sejak tahun 1980-an. ”Jalan itu memang sudah tua sehingga banyak yang rusak,” katanya. Sumber KOMPAS
Berdasarkan hasil pengamatan Kompas, Rabu (10/3), jalan bergelombang mendominasi sejumlah ruas di Kecamatan Lumbir. Gelombang jalan cukup tinggi sehingga permukaan jalan menjadi miring. Sejumlah kendaraan harus berhati-hati melintasi kawasan tersebut, sedangkan truk mau tidak mau harus menghindarinya agar tidak terguling.
Selain bergelombang, ada pula jalan yang berlubang. Hal itu dijumpai hampir di setiap ruas jalan. Beberapa di antaranya merupakan lubang yang sudah ditambal aspal, tetapi rusak kembali.
Kerusakan jalan cukup parah terdapat di sekitar Cimanggu. Salah satunya di ruas jalan yang dekat dengan perkebunan bibit Perum Perhutani. Ruas jalan tersebut dibanjiri lumpur yang berasal dari kebun bibit, persis seperti musim hujan tahun lalu.
Alat berat
Kemarin sejumlah alat berat memang memadati beberapa ruas jalan Cimanggu yang baru dibangun setahun lalu itu. Alat- alat berat itu rencananya akan digunakan untuk memperbaiki permukaan jalan yang rusak dan yang berlubang.
Menurut Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Cilacap Priyono, PT Karisma selaku kontraktor pembangunan jalan Cimanggu saat ini sedang memberikan perawatan jalan pada ruas jalan yang baru dibangun tersebut. Perawatan akan dilaksanakan selama setahun dan biayanya dari perusahaan itu sendiri sebagai garansi pembangunan jalan.
Untuk ruas jalan Cimanggu di dekat kebun bibit Perum Perhutani, lanjutnya, tahun ini rencananya akan diberi gorong-gorong sebagai tempat menyalurkan arus lumpur dari kebun tersebut. ”Pembangunan gorong- gorong itu dilaksanakan tahun ini juga,” kata Priyono.
Mengenai ruas jalan Lumbir yang juga rusak, Priyono mengatakan, dibutuhkan perbaikan secara menyeluruh karena jalan itu belum pernah dilapis kembali sejak tahun 1980-an. ”Jalan itu memang sudah tua sehingga banyak yang rusak,” katanya. Sumber KOMPAS