***SELAMAT DATANG DI BLOG infomajenang*** NEWSTICKER Musim Hujan Datang Lagi NEWSTICKER

Masjid Agung Mujahidin Majenang


MAJENANG – memiliki icon kebanggaan sekaligus tempat ibadah yang sangat anggun, yakni Masjid Agung Mujahidin. Masjid ini terletak di Jl. Diponegoro kurang lebih 200 meter dari pertigaan Tugu BRI dan 500 meter dari pertigaan SMP Diponegoro Majenang. Letak masjid yang strategis, yaitu berada di pusat kota menyatu dengan Alun-Alun dan Kantor Kecamatan Majenang menjadi sangat cocok sebagai rest-area bagi para musyafir.

Terbukti setiap hari atau malam Masjid Mujahidin selalu ramai mejadi tempat persinggahan bus pariwisata khususnya meraka para pe-ziarah. Hal ini ditunjang dengan maraknya para pelaku bisnis kuliner yang mendirikan tenda-tendanya di sekitar alun-alun dan Masjid. Mulai dari penjual minuman hangat seperti bajigur, bandrek, kopi dan lain sebagianya sampai dengan hidangan malam yang sangat menggoda selera. Ada pecel lele, ayam goreng, ayam bakar, baso mi ayam dan masih banyak lagi kuliner yang ada di sekitar masjid, sehingga masjid Mujahidin benar-benar tepat untuk dijadikan tempat persinggahan sementara bagi orang-orang yang bepergian jauh.

Mendekati hari lebaran biasanya Masjid Mujahidin akan lebih ramai lagi. Seperti kita ketahui, arus mudik menjelang lebaran pasti akan meningkat tajam, mulai dari pemudik yang menggunakan sepeda motor sampai dengan mobil pribadi, dapat dipastikan akan singgah di masjid Mujahidin Majenang.

Nah bagi blogger yang kebetulan mau bepergian dan melintas di kota Majenang, tak ada salahnya istirahat sejenak untuk sekedar menjalankan sholat atau bagi yang non muslim bisa menikmati kuliner yang ada di sekitar Masjid. Letaknya sangat strategis, karena berada di jalan utama, yaitu Jl. Diponegoro. Di Majenang saat ini hanya memiliki 3 Jalur yaitu Sebelah Utara Jl. Dr. Sutomo dan Jl. Dr. Wahidin, jalur tengah yaitu Jl. Diponegoro dan jalur selatan yaitu Jl. Yos Sudarso dan Jl. K.H. Ahmad Dahlan. Biasanya kalau malam baik kendaraan dari arah timur ke barat maupun dari arah barat ke timur akan menggunakan jalur tengah (Jl. Diponegoro) yang melintasi Masjid Mujahidin Majenang.

Sumber: http://fadhilgalery.blogspot.com/2010/08/masjid-agung-mujahidin-majenang.html
. . . .pengen nglanjutin mbaca “Masjid Agung Mujahidin Majenang”  »»

BPS: Jumlah Penduduk Miskin Berkurang 0,13 Juta


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen) atau berkurang 0,13 juta orang dibanding Maret 2011.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2011 penurunan penduduk miskin selama periode Maret-September 2011 terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan yang pada Maret 2011 tercatat 11,05 juta orang (9,23 persen) menurun 0,14 persen menjadi 10,95 juta orang (9,09 persen pada September 2011.

Jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan yang pada Maret 2011 sebanyak 18,97 juta (15,72 persen) pada September 2011 juga tercatat berkurang 0,13 persen menjadi 18,94 juta (15,56 persen).

Menurut Suryamin, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama kurun Maret-September 2011 berkaitan dengan sejumlah faktor yakni inflasi, penurunan harga komoditas bahan pokok, peningkatan penghasilan petani, membaiknya perekonomian nasional dan penurunan tingkat pengangguran terbuka.

"Selama Maret-September 2011 inflasi umum relatif rendah, sebesar 2,25 persen. Beberapa komoditas bahan pokok yang banyak dikonsumsi penduduk seperti minyak goreng, gula pasir, cabai rawit dan cabai merah juga turun," kata Suryamin.

Penghasilan petani, ia menambahkan, berdasarkan tren peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sepanjang Maret-September 2011 juga menunjukkan peningkatan.

Selain itu, perekonomian nasional selama triwulan ketiga tahun 2011 juga tumbuh cukup baik, sebesar 6,4 persen dari triwulan pertama tahun 2011.

"Pengeluaran rumah tangga meningkat sebesar 3,6 persen pada periode yang sama," katanya.

Ia menambahkan, jumlah pengangguran terbuka juga mengalami penurunan sebesar 0,24 persen dari 34,19 persen ke Agustus 2011 sementara jumlah pekerja tidak penuh meningkat dari 34,19 juta menjadi 34,59 juta.

Lebih lanjut Suryamin menjelaskan pula bahwa berdasarkan Susenas September 2011, persentase penduduk miskin paling besar di Pulau Maluku dan Papua yakni sebesar 25,25 persen serta persentase penduduk miskin terkecil di Pulau Kalimantan (6,88 persen).

Menurut data BPS, sebagian besar penduduk miskin berada di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 16,74 juta orang. Sementara wilayah yang tercatat memiliki paling sedikit penduduk miskin adalah Kalimantan (0,97 juta orang).

Sumber: Antara

. . . .pengen nglanjutin mbaca “BPS: Jumlah Penduduk Miskin Berkurang 0,13 Juta”  »»

Jalur Wangon - Majenang tersendat

Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Tengah masih tersendat akibat longsor yang terjadi di ruas jalan provinsi Lumbir-Karangpucung di Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Cilacap. Untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi akibat longsor tersebut, hingga malam ini, Rabu (4/1), petugas kepolisian menerapkan sistem buka tutup.

Hampir separuh badan jalan di ruas jalan utama Purwokerto-Bandung ini tergerus longsor dengan kedalaman sekitar 25 meter dan panjang 20 meter. Petugas Satlantas Polres Cilacap juga memasang barikade sebagai tanda peringatan agar pengendara yang lewat jalan tersebut ekstra waspada.

Kapolres Cilacap AKBP Rudi Darmoko SIK MSi melalui Kanit Dikyasa Ipda Budi Riyadi pun mengucapkan terimakasih kepada warga setempat yang turut membantu mengurai kemacetan akibat longsor tersebut. "Kami juga berterimakasih atas partisipasi warga sekitar yang ikut mengatur lalu lintas," papar Ipda Budi Riyadi.

Jalan provinsi Lumbir-Karangpucung longsor pada Senin (2/1) lalu, pada pukul 01.30 WIB akibat hujan turun sepanjang malam. Badan jalan longsor di sisi utara sepanjang 22 meter dan lebar 2,6 meter dengan kedalaman longsor hingga sekitar 30 meter.

Kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi ditengarai menjadi penyebabnya. Jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Barat. Longsornya jalan tersebut mengakibatkan arus lalu lintas dari arah Bandung-Puwokerto dan sebaliknya tersendat.

Selain itu tonase berlebihan kendaraan yang lewat menjadi faktor lain. Jalan tersebut merupakan jalan tipe B yang hanya boleh dilalui oleh kendaraan dengan berat maksimal 15 ton. Sedangkan banyak kendaraan yang lewat jalan itu memiliki tonase hingga 60 ton.

Berdasarkan catatan, sepanjang tahun 2008 silam sedikitnya tiga titik longsor pada jalan nasional tersebut dan berada di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, masing-masing di Km 57 longsor sepanjang 20 meter, Km 58 sepanjang 40 meter, dan Km 65 sekitar 30 meter. Selain itu, pada ruas jalan nasional tersebut juga banyak terdapat titik rawan ambles karena kondisi tanah yang labil.

Sumber: SM

. . . .pengen nglanjutin mbaca “Jalur Wangon - Majenang tersendat”  »»