***SELAMAT DATANG DI BLOG infomajenang*** NEWSTICKER Musim Hujan Datang Lagi NEWSTICKER

Jalur Wangon - Majenang tersendat

Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Tengah masih tersendat akibat longsor yang terjadi di ruas jalan provinsi Lumbir-Karangpucung di Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Cilacap. Untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi akibat longsor tersebut, hingga malam ini, Rabu (4/1), petugas kepolisian menerapkan sistem buka tutup.

Hampir separuh badan jalan di ruas jalan utama Purwokerto-Bandung ini tergerus longsor dengan kedalaman sekitar 25 meter dan panjang 20 meter. Petugas Satlantas Polres Cilacap juga memasang barikade sebagai tanda peringatan agar pengendara yang lewat jalan tersebut ekstra waspada.

Kapolres Cilacap AKBP Rudi Darmoko SIK MSi melalui Kanit Dikyasa Ipda Budi Riyadi pun mengucapkan terimakasih kepada warga setempat yang turut membantu mengurai kemacetan akibat longsor tersebut. "Kami juga berterimakasih atas partisipasi warga sekitar yang ikut mengatur lalu lintas," papar Ipda Budi Riyadi.

Jalan provinsi Lumbir-Karangpucung longsor pada Senin (2/1) lalu, pada pukul 01.30 WIB akibat hujan turun sepanjang malam. Badan jalan longsor di sisi utara sepanjang 22 meter dan lebar 2,6 meter dengan kedalaman longsor hingga sekitar 30 meter.

Kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi ditengarai menjadi penyebabnya. Jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Barat. Longsornya jalan tersebut mengakibatkan arus lalu lintas dari arah Bandung-Puwokerto dan sebaliknya tersendat.

Selain itu tonase berlebihan kendaraan yang lewat menjadi faktor lain. Jalan tersebut merupakan jalan tipe B yang hanya boleh dilalui oleh kendaraan dengan berat maksimal 15 ton. Sedangkan banyak kendaraan yang lewat jalan itu memiliki tonase hingga 60 ton.

Berdasarkan catatan, sepanjang tahun 2008 silam sedikitnya tiga titik longsor pada jalan nasional tersebut dan berada di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, masing-masing di Km 57 longsor sepanjang 20 meter, Km 58 sepanjang 40 meter, dan Km 65 sekitar 30 meter. Selain itu, pada ruas jalan nasional tersebut juga banyak terdapat titik rawan ambles karena kondisi tanah yang labil.

Sumber: SM