***SELAMAT DATANG DI BLOG infomajenang*** NEWSTICKER Musim Hujan Datang Lagi NEWSTICKER

488 Hektare Sawah di Majenang Terendam Banjir


ANTARA - Sawah seluas 488 hektare di empat desa, yakni Padangsari, Mulyasari, Mulyadadi, dan Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (10 Maret 2010), terendam banjir akibat adanya tanggul yang jebol di tiga lokasi berbeda. Dari pantauan ANTARA, tiga titik tanggul yang jebol tersebut berada di Desa Karangreja, Kecamatan Cimanggu, masing-masing berada di Sungai Cikawung sebanyak dua titik dengan lebar 50 meter dan 25 meter serta tanggul anak Sungai Cikawung, yakni Sungai Solokan selebar 15 meter.

Ketiga titik tanggul yang jebol tersebut berada di sekitar lahan milik PT Perkebunan Nusantara IX sehingga puluhan hektare tanaman karet turut terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 100 centimeter.
Selain tiga titik tersebut, tanggul penghubung Desa Karangreja (Kecamatan Cimanggu) dan Desa Padangsari (Kecamatan Majenang) sepanjang 40 meter turut jebol akibat tidak mampu menahan luapan air dari Sungai Cikawung dan Solokan.

Ketua Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) "Ratih" Desa Mulyadadi Darimun mengatakan, tanaman padi yang terendam banjir tersebut berusia 40-50 hari dengan ketinggian air berkisar 100-150 cm.
"Kebetulan petani di sini menanam padi yang berusia panjang sehingga saat ini belum ada tanaman yang mengeluarkan buliran padi," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan, rendaman banjir tersebut dapat mengakibatkan petani gagal panen.

Sementara itu, Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wilayah Majenang, Sabar mengatakan, banjir tersebut semakin meluas dan mulai mendekati pemukiman penduduk di Dusun Bojongmeros (Desa Pahonjean), Dusun Purwodadi (Desa Mulyadadi), dan Dusun Kawungsari (Desa Mulyasari).
"Jika nanti malam hujan lebat kembali mengguyur wilayah ini, dikhawatirkan banjir akan semakin meluas dan masuk ke pemukiman penduduk," katanya. Menurut dia, pihaknya telah meminta bantuan perahu karet kepada BPBD Kabupaten Cilacap agar bisa digunakan untuk mendekati lokasi tanggul yang jebol sehingga dapat diketahui cara penanganannya. Selain itu, kata dia, UPT BPBD Majenang juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai Citanduy untuk menangani tanggul-tanggul yang jebol tersebut.

Petugas peralatan teknis Balai Besar Sungai Citanduy Aironi mengatakan, penanganan tanggul yang jebol tersebut harus menunggu surutnya air di Sungai Cikawung."Alat berat akan diturunkan jika air sudah surut. Kalau kondisinya masih seperti saat ini, alat berat tidak dapat berfungsi," kata dia di lokasi banjir.

Dari informasi yang dihimpun ANTARA, tanggul Sungai Cikawung telah berulang kali jebol sejak puluhan tahun lalu dan beberapa kali diperbaiki oleh masyarakat. Bahkan sejak awal tahun 2010 hingga sekarang, tanggul tersebut sedikitnya telah tiga kali jebol. Kendati tanggul tersebut berada di Desa Karangreja (Kecamatan Cimanggu), desa tersebut tidak terkena dampak dari jebolnya tanggul. Sumber >ANTARA