***SELAMAT DATANG DI BLOG infomajenang*** NEWSTICKER Musim Hujan Datang Lagi NEWSTICKER

BANJIR & LONGSOR DI MAJENANG, KERUGIAN LEBIH DARI Rp5 M

Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi wilayah Kecamatan Majenang, sedikitnya menimbulkan kerugian hingga Rp 5 miliar lebih. Kerugian tersebut akibat ambrolnya mercu bendung sekitar 20 meter dan sayap bendung sebelah kanan hulu serta hilir longsor.
Image Hosting by PictureTrail.com
Camat Majenang Warsono saat mendampingi Wakil Bupati H Tatto Suwarto Pamuji di lokasi, Sabtu (23/4) menjelaskan, ambrolnya Mercu Bendung karena tidak mampu menampung debit air sungai Cileumeuh yang naik hingga 3 meter diatas mercu bendung. Tidak hanya itu, hujan deras yang mengguyur wilayahnya selama dua hari, kamis dan Jumat, 22-23 April kemarin juga mengakibatkan ratusan hektar lahan pertanian dan rumah penduduk tergenang air sekitar 60 cm.

Warsono menambahkan, tanah longsor terjadi di Dusun Cipabeasan Desa Cilopadang sepanjang 250 meter. Akibatnya rumah milik Suwandi hanyut dan menderita kerugian sekitar Rp 4 juta. Sedangkan banjir yang disebabkan meluapnya sungai Cigeugeumeuh selain menggenangi pekarangan juga menggenangi sedikitnya 54 rumah penduduk.

Wakil Bupati Cilacap yang didampingi Kabag Kesra dan staf humas selain meninjau lokasi tersebut, ia juga melihat jebolnya tanggul Solokan I di Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu.

Menurut warga setempat Mahruri, akibat jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan sebanyak 580 hektar lahan pertanian tergenang air. Lahan-lahan tersebut tersebar di 4 desa, masing-masing Desa Padangsari, Mulyasari, Mulyadadi dan Desa Pahonjean Kecamatan Majenang.

Mahruri menambahkan, warga setempat dengan swadaya tercatat sudah 6 kali melakukan perbaikan tanggul setiap kali jebol pada musim hujan. Namun musim hujan pada tahun ini yang mengakibatkan jebolnya tanggul tersebut merupakan yang terbesar. Untuk perbaikan kali ini warga mengaku pasrah dan menyerahkan perbaikannya kepada pihak pemerintah. "Untuk perbaikan kali ini kami akan menyerahkan kepada pihak pemerintah, karena warga sudah tidak sanggup lagi menanggung biayanya," papar Mahruri yang juga petugas GP3A setempat.

Sementara itu, petugas Balai Besar Wilayah Citanduy yang menyertai kunjungan Wabup, Ahmad Kurniadi berjanji akan membangun tanggul tersebut dengan dana APBN. Pihaknya mengaku sudah siap membangun sepanjang sudah ada kesepakatan antara beberapa pihak. Sebab, tanggul tersebut berada di wilayah petak 9 perhutani."Kalau sudah terjadi kesepakatan antara perhutani, masyarakat dan pemerintah setempat, kami siap membangun tanggul itu," paparnya.Tanggul yang rencana pembangunannya akan menelan biaya ratusan juta tersebut, secara keseluruhan mempunyai panjang sekitar 2 km. Sumber jatengprov.go.id