Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Drs Wasi Ariyadi MM melalui Kasubag TU UPT BPBD Majenang, Sabar mengatakan, poster tersebut dibagikan untuk desa-desa dengan tingkat kerawanan tinggi. Termasuk di dalamnya desa-desa yang termasuk dalam program desa tangguh.
Poster yang disusun oleh jurusan teknik geologi UGM dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu menampilkan kalender peringatan (mitigasi) bencana alam. Di mana, bula Januari dan Februari masuk dalam kategori "Awas". Adapun bulan Maret masuk dalam kategori "Bahaya". Sementara mulai April sudah masuk dalam kategori "Waspada".
Beberapa kiat pencegahan longsor diantaranya menutup celah-celah retakan pada tebing. Celah atau retakan itu ditutup dengan tanah agar tidak dimasuki air hujan. Dengan demikian, tidak ada katung-kantung air di dalam tanah yang mengakibatkan tebing longsor (sliding).
Sabar mengatakan, terdapat lima desa di Majenang sekitarnya yang rawan tanah longsor. Di antaranya Desa Gunung Telu dan Pamulihan di Kecamatan Karangpucung, Desa Negarajati di Kecamatan Cimanggu, Desa Palugon di Kecamatan Wanareja, serta Desa Hanum di Kecamatan Dayeuhluhur.
Sumber : SM