Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) nasional masih aman terkait terbakarnya tiga kilang milik PT Pertamina di Cilacap. Dampak terbakarnya ketiga kilang tersebut relatif terbatas, hanya tiga persen.
Menurut Darwin, di komplek kilang milik Pertamina di Cilacap terdapat 207 tangki dengan berbagai jenis. Jadi, dampak terbakarnya tangki tersebut tidak berpengaruh terhadap proses produksi kilang Pertamina di Cilacap.
"Dampak relatif terbatas, walaupun tidak kami harapkan," kata Darwin kepada VIVAnews.com, Minggu, 3 April 2011.
Kementerian ESDM, Darwin melanjutkan, akan terus melakukan pemantauan terhadap kebakaran kilang Pertamina di Cilacap itu. Hasil mitigasi pasokan BBM menyimpulkan bahwa pasokan bahan bakar aman, karena per hari ini secara nasional ketahanan stok BBM adalah 22 hari.
Darwin melanjutkan, kebakaran ketiga tangki tersebut diperkirakan berdampak dalam lima hari ke depan. Untuk sementara waktu, kalaupun ada kekurangan stok BBM, itu dapat diantisipasi dengan sedikit menambah impor BBM dan segera kembali normal.
Hingga Minggu malam, Pertamina dibantu oleh Pemda DKI, Chevron, BP, Exxon, Angkatan Udara dan Kepolisian RI terus berusaha memadamkan api yang masih membakar salah satu tangki. Pertamina saat ini membutuhkan foam sebanyak 75 ton untuk memadamkan api.
"Berdasarkan pengalaman kebakaran di Plumpang diestimasi padam dalam 46 jam setelah kejadian," kata dia. Sebelumnya, Pertamina berhasil memadamkan dua dari tiga tangki yang terbakar di Pertamina Unit Pengolahan (UP) IV Cilacap, Jawa Tengah kemarin. Kedua tangki tersebut adalah tangki 31-T2 dan tangki 31-T3.
Pemadaman pun kemudian difokuskan kepada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50 persen, dengan menyemprotkan foam secara terus-menerus. Selain itu, dilakukan pula upaya isolasi serta pendinginan pada tangki 32-T104.
Wakil Presiden Korporat Komunikasi Pertamina Mochamad Harun menjelaskan, upaya isolasi dilakukan dengan menginjeksikan foam ke dalam tangki dan menyemprotkan air secara terus-menerus ke tangki 32-T104, untuk menjaga temperatur fluida di dalam tangki di bawah 50 derajat Celcius.
Sumber : Vivanews
Menurut Darwin, di komplek kilang milik Pertamina di Cilacap terdapat 207 tangki dengan berbagai jenis. Jadi, dampak terbakarnya tangki tersebut tidak berpengaruh terhadap proses produksi kilang Pertamina di Cilacap.
"Dampak relatif terbatas, walaupun tidak kami harapkan," kata Darwin kepada VIVAnews.com, Minggu, 3 April 2011.
Kementerian ESDM, Darwin melanjutkan, akan terus melakukan pemantauan terhadap kebakaran kilang Pertamina di Cilacap itu. Hasil mitigasi pasokan BBM menyimpulkan bahwa pasokan bahan bakar aman, karena per hari ini secara nasional ketahanan stok BBM adalah 22 hari.
Darwin melanjutkan, kebakaran ketiga tangki tersebut diperkirakan berdampak dalam lima hari ke depan. Untuk sementara waktu, kalaupun ada kekurangan stok BBM, itu dapat diantisipasi dengan sedikit menambah impor BBM dan segera kembali normal.
Hingga Minggu malam, Pertamina dibantu oleh Pemda DKI, Chevron, BP, Exxon, Angkatan Udara dan Kepolisian RI terus berusaha memadamkan api yang masih membakar salah satu tangki. Pertamina saat ini membutuhkan foam sebanyak 75 ton untuk memadamkan api.
"Berdasarkan pengalaman kebakaran di Plumpang diestimasi padam dalam 46 jam setelah kejadian," kata dia. Sebelumnya, Pertamina berhasil memadamkan dua dari tiga tangki yang terbakar di Pertamina Unit Pengolahan (UP) IV Cilacap, Jawa Tengah kemarin. Kedua tangki tersebut adalah tangki 31-T2 dan tangki 31-T3.
Pemadaman pun kemudian difokuskan kepada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50 persen, dengan menyemprotkan foam secara terus-menerus. Selain itu, dilakukan pula upaya isolasi serta pendinginan pada tangki 32-T104.
Wakil Presiden Korporat Komunikasi Pertamina Mochamad Harun menjelaskan, upaya isolasi dilakukan dengan menginjeksikan foam ke dalam tangki dan menyemprotkan air secara terus-menerus ke tangki 32-T104, untuk menjaga temperatur fluida di dalam tangki di bawah 50 derajat Celcius.
Sumber : Vivanews