Seorang bayi menderita anencephalus lahir di Rumah Sakit Bersalin Duta Mulya, Majenang, Rabu (9/2). Putra pertama seorang warga Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Cilacap, itu lahir tanpa tempurung kepala.
Akibatnya, organ otak tidak terlindungi oleh tulang yang membungkus bagian kepala.
Direktur RS Bersalin Duta Mulya, dokter Tatang Mulyana SpOG, mengemukakan bayi tersebut lahir melalui operasi caesar Rabu (9/2) pukul 13.15. Berat badan 2,250 gram, dan panjang 45 sentimeter.
Dia menuturkan, kelainan anencephalus tersebut baru diketahui sesaat sebelum melahirkan. Pagi sekitar pukul 09.00, kelainan itu terlihat dari pantauan USG, sehingga pihaknya terpaksa melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan.
"Bayi itu harus melalui operasi caesar karena mengalami post term atau lewat satu minggu. Kalau tidak, tak akan bisa lahir. Soalnya tidak ada hipofisa atau bagian otak anak yang berfungsi untuk merangsang kelahiran," terangnya.
Akibatnya, organ otak tidak terlindungi oleh tulang yang membungkus bagian kepala.
Direktur RS Bersalin Duta Mulya, dokter Tatang Mulyana SpOG, mengemukakan bayi tersebut lahir melalui operasi caesar Rabu (9/2) pukul 13.15. Berat badan 2,250 gram, dan panjang 45 sentimeter.
Dia menuturkan, kelainan anencephalus tersebut baru diketahui sesaat sebelum melahirkan. Pagi sekitar pukul 09.00, kelainan itu terlihat dari pantauan USG, sehingga pihaknya terpaksa melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan.
"Bayi itu harus melalui operasi caesar karena mengalami post term atau lewat satu minggu. Kalau tidak, tak akan bisa lahir. Soalnya tidak ada hipofisa atau bagian otak anak yang berfungsi untuk merangsang kelahiran," terangnya.
Deteksi Toksoplasma
Kemarin, bayi tersebut masih dirawat di RS Bersalin Duta Mulya Majenang. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan toksoplasma untuk mendeteksi toksoplasma dalam darah. ''Screening toksoplasma bisa dilakukan di RS Duta Mulya,'' ujarnya.
Dia menerangkan, anencephalus merupakan kelainan bawaan, bayi terlahir tanpa tempurung kepala dan organ otaknya mengecil. Peristiwa itu sering dialami di Majenang. Setiap tahun, setidaknya ada dua bayi yang lahir dengan kelainan serupa. Selama ini, bayi penderita anencephalus hanya bisa bertahan hidup beberapa hari.
Ada beberapa faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab kelainan tersebut, yakni faktor genetik, lingkungan, dan infeksi. Faktor lingkungan seperti mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan. Atau mengonsumsi jamu warungan yang mengandung hormon corticosteroid.
Adapun faktor infeksi seperti serangan toksoplasma pada ibu. Toksoplasma tersebut ditularkan melalui kotoran atau bulu kucing yang selanjutnya menginfeksi darah ibu.
Sumber : SM
Dia menerangkan, anencephalus merupakan kelainan bawaan, bayi terlahir tanpa tempurung kepala dan organ otaknya mengecil. Peristiwa itu sering dialami di Majenang. Setiap tahun, setidaknya ada dua bayi yang lahir dengan kelainan serupa. Selama ini, bayi penderita anencephalus hanya bisa bertahan hidup beberapa hari.
Ada beberapa faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab kelainan tersebut, yakni faktor genetik, lingkungan, dan infeksi. Faktor lingkungan seperti mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan. Atau mengonsumsi jamu warungan yang mengandung hormon corticosteroid.
Adapun faktor infeksi seperti serangan toksoplasma pada ibu. Toksoplasma tersebut ditularkan melalui kotoran atau bulu kucing yang selanjutnya menginfeksi darah ibu.
Sumber : SM