Alun-alun Kabupaten Banyumas, di Purwokerto
Kota Purwokerto masuk dalam daftar nominasi 10 besar calon ibu kota negara pengganti DKI Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Bupati Mardjoko seusai rapat paripurna, kemarin (21 Desember 2010).
Kepastian tersebut diperoleh Mardjoko disela-sela penerimaan penghargaan pembina karang taruna terbaik di Istana Presiden, beberapa waktu lalu. Mardjoko mengatakan, informasi tersebut disampaikan anggota tim observasi yang mengurusi permasalahan pemindahan ibu kota.
"Saya belum bisa mengatakan setuju jika benar-benar menjadi ibu kota negara, karena harus bicara dulu dengan anggota DPRD dan di dalam forum ini saya menginformasikan. Sebenarnya Purwokerto berada di urutan lima dari 10 nominasi yang diusulkan ke presiden," jelasnya saat mengakhiri pidato dalam rapat paripurna.
Dalam pertimbangan tim tersebut, Mardjoko mengemukakan ada beberapa alasan yang disampaikan kepadanya tentang wacana tersebut. Dia menyebutkan faktor geografis yang berada di tengah Pulau Jawa, jauh dari laut menjadi beberapa pertimbangan yang disebutkan anggota tim tersebut.
"Secara falsafah Jawa Purwokerto memenuhi syarat dilihat dari tata letak, karena letak kotanya berhadapan dengan laut dan membelakangi gunung. Selain itu juga, penyebaran penduduk di Kabupaten Banyumas yang merata di 27 kecamatan, serta sifat patrirotisme masyarakatnya," lanjutnya.
Konsekuensi Besar Mardjoko menambahkan alternatif Purwokerto menjadi ibu kota negara, tentunya masih banyak yang perlu didukung dalam infrastrukturnya. Dia juga menilai tentunya ada konsekuensi besar ketika Purwokerto menjadi ibu kota negara, seperti perpindahan penduduk besar-besaran dan juga permasalahan tata ruang kota yang perlu diperhatikan.
Wacana Purwokerto menjadi alternatif ibu kota negara menggantkan DKI Jakarta, beberapa waktu lalu pernah santer beredar. Pertimbangan untuk menjadikan sebagai ibu kota negara pun pernah dilontarkan saat Presiden RI pertama Soekarno berkuasa di zaman Orde Lama.
Kini, Purwokerto kembali menjadi nominasi calon ibu kota dengan beberapa pertimbangan. Selain itu beberapa kota di luar Pulau Jawa seperti Palangkaraya, Samarinda, dan Pontianak, juga masuk dalam nominasi tersebut
Sumber : SM
Kota Purwokerto masuk dalam daftar nominasi 10 besar calon ibu kota negara pengganti DKI Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Bupati Mardjoko seusai rapat paripurna, kemarin (21 Desember 2010).
Kepastian tersebut diperoleh Mardjoko disela-sela penerimaan penghargaan pembina karang taruna terbaik di Istana Presiden, beberapa waktu lalu. Mardjoko mengatakan, informasi tersebut disampaikan anggota tim observasi yang mengurusi permasalahan pemindahan ibu kota.
"Saya belum bisa mengatakan setuju jika benar-benar menjadi ibu kota negara, karena harus bicara dulu dengan anggota DPRD dan di dalam forum ini saya menginformasikan. Sebenarnya Purwokerto berada di urutan lima dari 10 nominasi yang diusulkan ke presiden," jelasnya saat mengakhiri pidato dalam rapat paripurna.
Dalam pertimbangan tim tersebut, Mardjoko mengemukakan ada beberapa alasan yang disampaikan kepadanya tentang wacana tersebut. Dia menyebutkan faktor geografis yang berada di tengah Pulau Jawa, jauh dari laut menjadi beberapa pertimbangan yang disebutkan anggota tim tersebut.
"Secara falsafah Jawa Purwokerto memenuhi syarat dilihat dari tata letak, karena letak kotanya berhadapan dengan laut dan membelakangi gunung. Selain itu juga, penyebaran penduduk di Kabupaten Banyumas yang merata di 27 kecamatan, serta sifat patrirotisme masyarakatnya," lanjutnya.
Konsekuensi Besar Mardjoko menambahkan alternatif Purwokerto menjadi ibu kota negara, tentunya masih banyak yang perlu didukung dalam infrastrukturnya. Dia juga menilai tentunya ada konsekuensi besar ketika Purwokerto menjadi ibu kota negara, seperti perpindahan penduduk besar-besaran dan juga permasalahan tata ruang kota yang perlu diperhatikan.
Wacana Purwokerto menjadi alternatif ibu kota negara menggantkan DKI Jakarta, beberapa waktu lalu pernah santer beredar. Pertimbangan untuk menjadikan sebagai ibu kota negara pun pernah dilontarkan saat Presiden RI pertama Soekarno berkuasa di zaman Orde Lama.
Kini, Purwokerto kembali menjadi nominasi calon ibu kota dengan beberapa pertimbangan. Selain itu beberapa kota di luar Pulau Jawa seperti Palangkaraya, Samarinda, dan Pontianak, juga masuk dalam nominasi tersebut
Sumber : SM