Pesta minuman keras (miras) oplosan kembali merenggut korban jiwa. Dua orang warga Kecamatan Majenang meninggal tewas akibat menenggak minuman beralkohol tersebut. Sementara, empat lainnya keracunan dan dirawat di RSUD Majenang. Korban tewas yakni Warno alias Kiwir (39), warga jalan Alpukat, Desa Sindangsari, Kecamatan Majenang dan Dedi Losi (39), warga Desa Sindangsari, Kecamatan Majenang. Adapun empat korban yang dirawat di RSUD Majenang di antaranya Mahfudi (40) warga Desa Salebu, Prabowo (38) warga Desa Jenang, Wartono (40) warga Desa Jenang, dan Torikun alias Tiun (38) warga Desa Salebu.
Seluruh korban merupakan warga Kecamatan Majenang. Dari keterangan yang dihimpun, beberapa korban telah mulai menenggak minuman keras, Selasa malam (21/12). Mereka pesta miras saat ada pertunjukan organ tunggal di Desa Salebu, Kecamatan Majenang. Para korban melanjutkan pesta miras lagi di sekitar perempatan bekas lampu merah Desa Sindangsari, Rabu malam (22/12). Pesta dilanjutkan lagi daerah Cungkup, Desa Sindangsari, Majenang hingga malam. Korban meminum minuman beralkohol berjenis Vodka.
Minuman keras itu dioplos dengan minuman lain, seperti Zero, M 150, dan Calpico. Sesaat setelah minum minuman oplosan, korban belum merasakan tanda-tanda keracunan. Namun sehari kemudian, Kiwir, salah satu korban mulai merasakan sakit kepala. Dia langsung dilarikan ke RSD Majenang pada Kamis sore (23/12), sekitar pukul 16.00.
Nyawa korban tidak tertolong, hingga akhirnya meninggal pada Kamis (23/12) malam, sekitar pukul 19.00. Setelah itu, korban lainnya mulai menampakkan gejala-gejala keracunan. Salah satunya dialami Dedi Losi. Pria itu mulai merasa sakit kepala pada Jumat malam (24/12). Senasib dengan Kiwir, Dedi akhirnya meninggal dunia pada Sabtu pagi (25/12) sekitar pukul 08.00. Salah satu keluarga Dedi, Sunarzi Iskandar mengatakan, korban bahkan tidak sempat dilarikan ke rumah sakit. "Katanya, badan dan kepalanya terasa sakit-sakit sampai berteriak mengeluh kesakitan. Belum sempat ditengok, dia sudah meninggal dunia," katanya.
Korban lainnya pun juga dirawat di RSUD Majenang. Salah seorang korban, Mahfudi menuturkan, dia mengalami sakit perut sehari setelah menenggak minuman oplosan tersebut. Selain itu, gejala yang dialami seperti pusing dan pandangan kabur. "Padharan (perut) rasanya sakit ," tuturnya.
Direktur RSUD Majenang, drg Dewi Marhaeny melalui dokter jaga IGD, dokter Karmono menuturkan, para pasien mengalami gejala keracunan alkohol. Gejala yang dialami yakni pandangan kabur dan kepala sangat sakit. Sumber : CyberNews.
. . . .pengen nglanjutin mbaca “Lagi-lagi Dua Nyawa Melayang karena Miras” »»