***SELAMAT DATANG DI BLOG infomajenang*** NEWSTICKER Musim Hujan Datang Lagi NEWSTICKER

BPS Adakan Sensus Ternak di Tahun 2011

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengadakan sensus ternak di tahun 2011 mendatang. Sensus ternak ini nantinya akan mendata keseluruhan potensi komoditas ternak di Indonesia terutama sapi potong, sapi perah, dan potensi ternak lainnya seperti kambing, domba dan unggas.

“Sensus ternak ini merupakan salah satu program BPS yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian guna mendukung Program Swasembada Sapi dan Kerbau 2014. Seluruh anggaran untuk program sensus ini berasal dari Kementerian Pertanian,” kata Kepala BPS, Rusman Heriawan di Hotel Golden Flower, Bandung.

Rusman mengatakan pelaksanaan pengambilan data sensus ini akan dilakukan selama 3 bulan di seluruh wilayah Indonesia terkecuali Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan jumlah populasi ternak di DKI Jakarta sangat kecil.

Sensus yang diadakan selama 3 bualan ini nantinya akan dijadikan sebagai data awal untuk sensus pertanian yang diadakan tahun 2013. Rusman menjelaskan bahwa nantinya pelaksanaan sensus ternak akan sama dengan sensus penduduk 2010. Artinya ditargetkan tidak ada satupun peternakan warga yang terlewati dari data sensus.

“Meski nantinya dilaksanakan di seluruh Indonesia, namun sensus ternak akan lebih diprioritaskan pada beberapa sentra strategis penghasil ternak seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pulau Jawa,” jelas Rusman.

Rusman mengatakan sensus ternak relatif lebih mudah dibandingkan dengan sensus penduduk. Karena sensus ternak tidak akan meliputi seluruh rumah tangga. BPS hanya cukup menanyakan kepada pemilik ternak tentang jenis ternak yang dimiliki, jumlah hingga penggolongan seperti apakah sapi pedaging atau sapi perah.

Rusman menambahkan, sensus ternak ini seharusnya diadakan pada tahun 2013 bersamaan dengan sensus pertanian, tetapi mengingat terjadi bencana Gunung Merapi di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu membuat BPS mempercepat waktu pelaksanaan sensus ini.

‘’Sensus ternak ini kita percepat karena sudah mendesak melihat banyaknya sapi yang mati karena bencana merapi yang melanda daerah-daerah sentra ternak di Yogyakarta dan sekitarnya,’’ ujar Rusman.


Sumber: Sinar Tani